Minggu, 30 November 2014

BENCANA ALAM YANG TERJADI DIINDONESIA SALAH SATUNYA "TANAH LONGSOR"





Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinyatanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke dalam tanah akanmenambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperansebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerakmengikuti lereng dan keluar lereng.

Faktor-faktor yang menyebabkan tanah longsor     
      Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan. 
            Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga tergantung pada kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan, vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, namun secara garis besar dapat dibedakan sebagai faktor alam dan faktor manusia:
a)      Faktor alam
1.      Kondisi geologi : batuan lapuk, kemiringan lapisan, sisipan lapisan batu lempung, strukutur sesar dan kekar, gempa bumi,stragrafi dan gunung berapi. 
2.      Iklim : curah hujan yang tinggi.
3.      Keadaan topografi : lereng yang curam.
4.      Keadaan air : kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi massa air, erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika.
5.      Tutup lahan yang mengurangi tahan geser, misalnya tanah kritis.
6.      Getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalu lintas kendaraan.
b)     Faktor manusia
1.      Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereg yang terjal.
2.      Penimbunan tanah urugan di daerah lereng.
3.      Kegagalan struktur dinding penahan tanah.
4.      Penggundulan hutan.
5.      Budidaya kolam ikan diatas lereng.
6.      Sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman.
7.      Pengembangan wilayah yang tidak di imbangi dengan kesadaran masyarakat, sehingga RUTR tidak ditaati yang akhirnya merugikan sendiri.
8.      Sistem drainase daerah lereng yang tidak baik

Menyikapi bencana tanah longsor yang akan datang
1.      Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing. Biasanya terjadi setelah hujan.
2.      Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
3.      Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
4.      Jika musim hujan biasanya air tergenang, menjelang bencana itu, airnya langsung hilang.
5.      Pintu dan jendela yang sulit dibuka.
6.      Runtuhnya bagian tanah dalam jumlah besar.
7.      Pohon/tiang listrik banyak yang miring.
8.      Halaman/dalam rumah tiba-tiba ambles.

Solusi menghadapi bencana tanah longsor
1.      Jangan membuka lahan persawahan dan membuat kolam di lereng bagian atas di dekat pemukiman.
2.      Buatlah terasering ( sengkedan ) pada lereng yang terjal bila membangun pemukiman.
3.      Segera menutu retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah dan melalui retakan tersebut.
4.      Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak.
5.      Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi.
6.      Jangan menebang pohon di lereng.
7.      Jangan membangun rumah di bawah tebing.

Sikap saya yang mengenai bencana tanah longsor
1.      Menjaga kelestarian hutan.
2.      Membuat dreynase.
3.      Menutup retakan dengan tanah lempung.
4.      Tidak menebang hutan di lereng.
5.      Tidak membuat lahan pertanian baru atau kolam



DAFTAR PUSTAKA
http://sepengatahuanku.blogspot.com/2013/03/definisi-tanah-longsor-penyebab-dan-cara-pencegahannya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar