Minggu, 30 November 2014

BENCANA ALAM YANG TERJADI DIINDONESIA SALAH SATUNYA "TANAH LONGSOR"





Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinyatanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke dalam tanah akanmenambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperansebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerakmengikuti lereng dan keluar lereng.

Faktor-faktor yang menyebabkan tanah longsor     
      Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan. 
            Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga tergantung pada kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan, vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, namun secara garis besar dapat dibedakan sebagai faktor alam dan faktor manusia:
a)      Faktor alam
1.      Kondisi geologi : batuan lapuk, kemiringan lapisan, sisipan lapisan batu lempung, strukutur sesar dan kekar, gempa bumi,stragrafi dan gunung berapi. 
2.      Iklim : curah hujan yang tinggi.
3.      Keadaan topografi : lereng yang curam.
4.      Keadaan air : kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi massa air, erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika.
5.      Tutup lahan yang mengurangi tahan geser, misalnya tanah kritis.
6.      Getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalu lintas kendaraan.
b)     Faktor manusia
1.      Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereg yang terjal.
2.      Penimbunan tanah urugan di daerah lereng.
3.      Kegagalan struktur dinding penahan tanah.
4.      Penggundulan hutan.
5.      Budidaya kolam ikan diatas lereng.
6.      Sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman.
7.      Pengembangan wilayah yang tidak di imbangi dengan kesadaran masyarakat, sehingga RUTR tidak ditaati yang akhirnya merugikan sendiri.
8.      Sistem drainase daerah lereng yang tidak baik

Menyikapi bencana tanah longsor yang akan datang
1.      Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing. Biasanya terjadi setelah hujan.
2.      Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
3.      Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
4.      Jika musim hujan biasanya air tergenang, menjelang bencana itu, airnya langsung hilang.
5.      Pintu dan jendela yang sulit dibuka.
6.      Runtuhnya bagian tanah dalam jumlah besar.
7.      Pohon/tiang listrik banyak yang miring.
8.      Halaman/dalam rumah tiba-tiba ambles.

Solusi menghadapi bencana tanah longsor
1.      Jangan membuka lahan persawahan dan membuat kolam di lereng bagian atas di dekat pemukiman.
2.      Buatlah terasering ( sengkedan ) pada lereng yang terjal bila membangun pemukiman.
3.      Segera menutu retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah dan melalui retakan tersebut.
4.      Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak.
5.      Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi.
6.      Jangan menebang pohon di lereng.
7.      Jangan membangun rumah di bawah tebing.

Sikap saya yang mengenai bencana tanah longsor
1.      Menjaga kelestarian hutan.
2.      Membuat dreynase.
3.      Menutup retakan dengan tanah lempung.
4.      Tidak menebang hutan di lereng.
5.      Tidak membuat lahan pertanian baru atau kolam



DAFTAR PUSTAKA
http://sepengatahuanku.blogspot.com/2013/03/definisi-tanah-longsor-penyebab-dan-cara-pencegahannya.html

Sabtu, 22 November 2014

ILMU BUDAYA DASAR (MANUSIA DAN KEINDAHAN) ARTIKEL KEINDAHAN SENI

ILMU BUDAYA DASAR (MANUSIA DAN KEINDAHAN)
ARTIKEL KEINDAHAN SENI

I.                    Pengertian Keindahan

Keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni (meskipun tidak semua hasil seni indah), pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, tataan, perabotan rumah tangga dan sebagainya), suara warna, dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama, yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Oleh  karena itu tiruan lukisan Monalisa tidak indah karena dasarnya tidak benar. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, mode, kedaerahan atau lokal.
Keindahan bagi manusia merupakan sesuatu yang sangat penting,  yang menunjukan bahwa manusia itu memiliki perasaan yang halus, lembut, serta menghargai kualitas. Tingginya cita rasa artistik seseorang dalam meresapkan karya-karya yang indah, pada giliranya akan memberikan pengaruh positif terhadap sikap emosi dan sikap moralnya.
Memiliki apresisai terhadap seni berarti memiliki penghargaan, keakraban, dan kecintaan terhadap karya seni itu sendiri. Rasa dan sikap batin tersebut berangkat dari suatu kemampuan meresap dan menghayati keindahan serta kemampuan memahami makna yang terkandung di dalamnya. Menurut The Liang Gie, keindahan dibedakan menjadi tiga yaitu:
1.      Indah dalam arti luas
2.      Indah dalam arti estetika murni
3.      Indah dalam arti terbatas pada penglihatan
Keindahan dalam arti luas mengandung ide kebaikan. Plato menyebutnya sebagai watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik juga menyenangkan. Pengertian keindahan dalam arti estetik murni adalah pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan sesuatu yang diserapnya. Adapaun pengertian keindahan dalam arti terbatas adalah hanya benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yaitu berupa keindahan bentuk dan warna.
Dari pembagian keindahan tersebut di atas, masih belum jelas apakah sesungguhnya keindahan itu. Ini memang persoalan filsafat yang jawabannya beragam. Salah satu jawaban ialah mencari cirri-ciri umum yang ada pada semua benda atau kualitas hakiki atau dengan pengertian keindahan. Jadi, keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kualita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity) , keseimbangan (balance), dan kebalikan (contrast).
Dari ciri itu dapat diambil kesimpulan bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah sekumpulan hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu.

II.                 Perbedaan Antara Seni dan Keindahan

Hampir semua kesalahan kita mengenai konsepsi seni ditimbulkan oleh kekurangtepatan dalam penggunaan kata seni dan keindahan. Yang jelas bagi kita adalah bahwa kedua kata itu selalu salah dalam penggunaannya. Kita selalu menganggap bahwa semua yang indah itu adalah seni atau sebaliknya, bahwa semua seni itu indah dan yang tidak indah itu bukanlah seni. Identifikasi seni dan keindahan seperti ini adalah dasar dari segala kesukaran kita di dalam memberikan apresiasi kepada seni.
Seni tidak identik dengan keindahan. Dalam menghadapi sebuah karya seni, tidak hanya kategori keindahan yang bergetar dalam hati seorang penonton, melainkan kategori lainnya juga. Perasaan estetik hanya merupakan sebagian saja dari perasaan seni. Sebuah contoh yang sangat sederhana dapat menerangkan bahwa keselarasan tidak selalu merupakan satu-satunya pedoman untuk menimbulkan efek estetik, bahkan penyimpanan menambah efek estetik. Misalnya meja persegi, daun meja ditutup dengan taplak yang juga persegi, tetapi taplak itu tidak dipasang sedemikian rupa sehingga tepi taplak tidak selaras dengan daun meja, tetapi justru menyilang. Karena persilangan inilah efeknya justru lebih menarik dan enak untuk dipandang.  

III.               Sifat-sifat Keindahan

Untuk mengatakan sesuatu itu indah atau tidak, berikut ini akan diungkapkan sifat keindahan. Atas dasar sifat ini, juga akan dikemukakan beberapa tanggapan mengenai keindahan.
1.      Keindahan itu kebenaran
Kebenaran artinya bukan tiruan. Oleh karena itu, tiruan lukisan Monalisa tidak indah karena dasarnya tidak benar. Mana indah, gadis cantik atau lukisan gadis cantik itu?
2.      Keindahan itu abadi
Abadi artinya tidak pernah dilupakan, tidak pernah hilang susut. John Keats menyatakan bahwa sesuatu yang indah adalah abadi, sedangkan yang tidak abadi adalah tidak indah.
3.      Keindahan mempunyai daya tarik
Daya tarik artinya memikat perhatian orang, menyenangkan, tidak membosankan. Bali menyenangkan orang, ia mempunyai daya tarik. Karena itu, dikatakan bahwa Bali itu indah. John Keats juga menyatakan bahwa sesuatu yang indah itu selain abadi, juga mempunyai daya tarik yang selalu bertambah.
4.      Keindahan itu wajar
Wajar artinya tidak berlebihan dan tidak pula kurang atau menurut apa adanya. Misalnya, foto berwarna yand dicetak lebih indah dari pada warna aslinya, justru tidak indah karena berlebihan.
5.      Keindahan itu kenikmatan
Kenikmatan artinya kesenangan yang memberikan kepuasan. Menonton film atau pertunjukan tari-tarian yang tidak menyenangkan dikatakan tidak indah. Apabila pencipta suatu karya seni memperoleh kenikmatan atau kepuasan apabila karyanya itu dikatakan indah.
6.      Keindahan itu kebiasaan
Kebiasaan itu artinya dilakukan berulang-ulang. Yang tidak biasa menjadi biasa karena dilakukan berulang-ulang. Yang tidak biasa tidak indah namun karena dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi biasa dan indah. Sesuatu yang tidak nikmat menjadi nikmat karena terbiasa misalnya merokok.

IV.              Teori-Teori Penciptaan Seni

Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu adalah teori pengungkapan, metafisis, dan psikologik.
a.      Teori Pengungkapan
Menurut The Liang Gie teori pengungkapan merupakan teori yang berupa pengalaman, maka apa yang telah dialami itu dirunungkan, lalu diungkapkan dan hasil ungkapan itu adalah hasil seni.
b.      Teori Metafisik
The Liang Gie menjelaskan bahwa teori seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya tulisnya membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan, dan teori seni.
c.       Teori Psikologis
Lebih lanjut The Liang Gie menguraikan bahwa teori-teori metafisik dari filsuf yang bergerak di atas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide-ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan karena terlampau abstrak dan spekulatif. Hal tersebut mendorong sebagian ahli estetika dalam abad modern untuk menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptaannya dengan mempergunkan metode-metode psikologis. Misalnya, berdasarkan psikoanalistis ditemukan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan bahwa sadar seorang seniman, sedangkan karya seni merupakan bentuk terselubung atau perluasan yang diwujudkan dari keinginan itu.

V.                 Pengertian Renungan

Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil renungan.
Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu  kadar renungannya berbeda satu sama lain, sekalipun objek yang direnungkan sama. Apabila objek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkannya itu tergantung kepada objek dan subjek. Renungan atau pemikiran yang dibahas dalam modul ini berhubungan dengan keindahan. Setiap hasil seni lahir dari hasil renungan. Tanpa di renungkan hasil seni tidak akan mencapai keindahan.
Renungan yang berhubungan dengan keindahan atau penciptaan keindahan didasarkan atas tiga macam teori, yaitu teori pengungkapan, metafisika dan psikologis.

VI.              Pengertian Keserasian

Keserasian berasal dari kata serasi, dengan kata dasarnya adalah rasi yang artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok mengandung pengertian perpaduan, ukuran, dan seimbang. Perpaduan misalnya, orang yang berpakaian serasi antara kulit dan warna pakaiannya. Orang hitam yang memakai warna hijau, tentu makin hitam. Warna hijau pantas dipakai orang berkulit kuning.
Keserasian identik dengan keindahan, sesuatu yang serasi tentu tampak indah. Oleh karena itu, sebagian ahli pikir berpendapat bahwa keindahan ialah sejumlah kulita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kualita yang paling sering disebut kesatuan, keselarasan, dan perlawanan atau pertentangan.
Keserasian tidak ada hubungan dengan kemewahan. Sebab keserasian merupakan perpaduan antara warna, bentuk dan ukuran. Keserasian merupakan pertentangan antara nada-nada tinggi rendah, keras lembut dan panjang pendek. Kadang-kadang kemewahan bisa menunjang keserasian, tetapi hal itu tidak selalu terjadi.

VII.            Pengertian Kehalusan

Kehalusan berasal dari kata halus, artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik, beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, sopan dan beradab. Halus bagi manusia adalah sikap lembut dalam menghadapi orang lain. Lembut dalam kata-kata, lembut dalam roman muka, lembut dalam sikap anggota badan lainnya.
Lawannya ialah sikap kasar atau sikap yang emosional, sombong, kaku, atau bermusuhan.
Sikap halus atau lembut merupakan gambaran hati yang tulus serta cinta kasih terhadap sesama. Oleh sebab itu, orang yang bersikap halus atau lembut biasanya suka memperhatikan keperluan orang lain dan suka menolong orang lain.
Kehalusan dan kekasaran dapat terlihat dari gerak kaku, roman, muka, tutur bahasa. Anggota badan yang melahirkan sikap kehlusan itu ialah kaki, tangan, kepala, mulut, bibir, mata dan bahu.
Prinsip hidup kekeluargaan harus didasarkan kepada cinta kasih, keadilan, kejujuran, kesetiaan, ketertiban, kedisiplinan. Pergaulan yang didasarkan pada prinsip itu tentu akan melahirkan kehalusan dalam pergaulan. Sekurang-kurangnya ketentraman dan kesejahteraan.
Karya seni adalah hasil ciptaan manusia yang mempunyai nilai-nilai tertentu. Nilai itu antara lain indrawi, bentuk, dan pengetahuan. Nilai-nilai itu terwujud dalam bentuk lahir yang dapat dinikmati oleh indra kita (mata, telinga) sehingga memaksakan hati kita.
Hasil seni sangat berpengaruh terhadap jiwa dan pebuatan manusia. Banyak orang menangis karena seni (seni drama, film, seni suara), namun banyak juga orang yang melenggang-lenggang karena mendengarkan lagu-lagu yang tenang menghanyutkan. Itulah sebabnya bagi orang tua yang menginginkan anak-anaknya berperasaan halus, dianjurkan untuk memutar lagu-lagu klasik.

VIII.         Kesimpulan

        Keindahan bersal dari kata indah berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Segala sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Selain itu, keindahan juga bersifat universal.
Definisi keindahan sangat luas. Oleh karena itu dalam estetika modern, orang lebih suka berbicara tentang seni dan estetika karena hal itu merupakan gejala konkret yang dapat ditelaah dengan pengalaman secara empirik dan penguraian sistematis.

DAFTAR PUSTAKA

http://juraganmakalah.blogspot.com/2014/04/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-ibd-dalam.html

Sabtu, 15 November 2014

KEGIATAN MENDUKUNG GO GREEN


KEGIATAN MENDUKUNG GO GREEN






Dibuat Oleh :
Resvita Fitri Anggraeni           (19514102)



UNIVERSITAS GUNADARMA
KELAS 1PA19
FAKULTAS PSIKOLOGI
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Ahmad Fatoni






KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “KEGIATAN MENDUKUNG GO GREEN” ini dengan baik tanpa ada halangan.
Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Selain itu, kami berharap semoga laporan karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi referensi untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

          Oleh karena itu, kami mengharap segala kritik dan saran yang membangun dan dapat menjadikan laporan ini jauh lebih baik lagi. Kami mohon maaf atas kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunan laporan ini.


Jakarta, 15 November 2014


Penulis







BAB I
PENDAHULUAN

1.1       LATAR BELAKANG
Lingkungan hidup merupakan salah satu unsur yang paling penting untuk kelangsungan hidup manusia. Lingkungan hidup perlu dipelihara dan dilestarikan untuk menjaga keseimbangan alam. Namun, semakin berkembangnya zaman menyebabkan semakin berkurangnya perhatian masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup.
Kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup ini mulai timbul seiring munculnya beberapa program pemeliharaan dan pelestarian lingkungan. Salah satu program yang sedang marak dilakukan di dunia secara global yaitu program go green. Dalam program go green ini, masyarakat di dunia diminta untuk meminimalkan perusakan lingkungan akibat tindakan manusia.

1.2      RUMUSAN MASALAH
1.      Apa itu Cara melestarikan  Go Green
2.      Apa itu Jenis-jenis kegiatan yang mendukung Go Green
3.      Apa itu Konsep dalam Go Green

1.3       TUJUAN
1.      Mengetahui apa itu Cara melestarikan  Go Green
2.      Mengetahui apa Jenis-jenis kegiatan yang mendukung Go Green
3.      Mengetahui apa Konsep dalam Go Green



BAB II
PEMBAHASAN

2.1.      Cara melestarikan  Go Green
a) Membiasakan diri sendiri, keluarga, masyarakat, sampai ke Negara/ Pemerintah untuk melakukan 4 konsep, yaitu: memanfaatkan sampah kembali atau daur ulang (Re-cycling), menggunakan kembali bahan-bahan atau alat-alat yang ada setelah dipakai (Re-Use), kemudian ada juga upaya penanaman kembali pohon-pohon yang sudah ditebang dihutan (Re-planting) atau reboisasi, dan menghemat penggunaan sumberdaya alam (efisiensi).
            b) Dalam lingkungan rumah kita, kita dapat melakukan kegiatan ini dengan cara memilah sampah yang kita hasilkan sehari-hari antara sampah organik dan anorganik, penghematan air yang digunakan (mandi, cuci, minum, menyiram tanaman, cuci mobil, dll), penghematan sumber energy listrik (penerangan, kulkas, TV, mesin cuci, computer, dll).
            c) Manfaatkan lahan-lahan atau pekarangan yang ada di lingkungan rumah sedapat mungkin untuk ditanami, sekecil apapun lahan yang tersedia, hiasi rumah kita dengan tanaman-tanaman di pot, bila lahan masih cukup tersedia upayakan dibuat sumur resapan ataupun biopori untuk menampung air hujan agar tidak sia-sia terbuang ke laut.
            d) Membuat sumur resapan dapat berfungsi sebagai cadangan air yang dapat mengisi kembali air tanah yang sangat dibutuhkan pada saat musim kemarau panjang tiba.

2.2.      Jenis-jenis kegiatan yang mendukung Go Green
·         Tidak membuang sampah sembarang tempat.
·         Penggunaan air bersih seperlunya.
·         Tanamlah minimal satu pohon untuk setiap orang.
·         Gunakan kertas secara maksimal dengan cara memanfaatkan kedua sisinya.
·         Hematlah pemakaian listrik seefisien mungkin.
·         Penggunaan transportasi massal seperti busway, bus, angkot  sangat dianjurkan.
·         Menggunakan transportasi yang bebas emisi gas seperti motor listrik dan sepeda, atau bahkan jalan kaki.
·         Jangan merokok, selain berguna untuk kesehatan juga mengurangi emisi gas di udara.
·         Memilah sampah, daur ulang yang dapat dimanfaatkan kembali.
·         Menghemat air dan sabun saat cuci tangan.
·         Melakukan pengomposan di rumah.
·         Daur ulang sampah.

2.3.      Konsep dalam Go Green
terdiri dari 4 R yakni reduce, reuse, recycle, dan replace. Berikut penjelasan dari empat konsep tersebut.
·         Reduce
Konsep pertama merupakan kegiatan yang mengupayakan pengurangan penggunaan barang-barang atau material yang biasa kita gunakan. Tujuan utamanya adalah meminimalisir bertambahnya sampah dari sisa-sisa materi atau barang-barang yang kita gunakan tersebut.
Contoh konkretnya misalnya memanfaatkan kertas-kertas sisa dari buku tulis yang keseluruhan halamannya belum penuh terpakai. Sisa-sisa kertas yang masih kosong bisa dikumpulkan, distepler/dijilid rapi, dan dijadikan buku catatan-catatan kecil seperti buku telepon atau memo. Reduce bisa pula dilakukan dengan cara merefill pena yang tintanya telah habis. Jadi tidak perlu langsung membuang batang pena yang sesungguhnya masih bisa digunakan dengan fungsi yang sama kembali.
·         Reuse
Konsep kedua merupakan upaya menggunakan kembali barang-barang yang fungsinya bisa tidak sekali pakai.
Contoh kongkretnya adalah menyimpan kantong plastik bekas belanjaan. Lalu menggunakannya kembali ketika rutinitas belanja selanjutnya. Jadi, penjual tidak perlu lagi memberi plastik untuk memuat barang belanjaan karena plastik yang lama masih berdaya guna. Semakin banyak plastik yang digunakan, semakin besar pula potensi kerusakan bumi terjadi sebab plastik adalah sampah yang paling lama hancur di dalam tanah.
·         Recycle
Konsep ketiga adalah upaya mendaur ulang sampah-sampah yang ada. Saat ini sudah banyak sampah-sampah yang diolah oleh tangan-tangan kreatif menjadi sebuah benda yang berdaya guna baru.
Misalnya botol minuman, kaleng, dan kertas yang diolah menjadi pernak-pernik. Bahkan sebuah penelitian menyatakan bahwa kertas bisa didaur ulang hingga 7x. Tidak heran bila saat ini banyak sekali pernak-pernik seperti bingkai foto, album, dan perlengkapan rumah tangga yang sesungguhnya berasal dari bubur kertas bekas.
·         Replace
Konsep keempat dilakukan melalui upaya mengganti barang-barang yang bisa merusak lingkungan dengan barang-barang berfungsi sama namun lebih ramah lingkungan. Contoh konkretnya seperti yang mulai dilakukan orang Jepang dalam hal menggunakan kain sebagai tas belanjaan daripada menggunakan plastik dan menggunakan sepeda atau berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan bermotor (padahal negaranya termasuk produsen otomotif terbesar). Atau bisa pula mengganti penggunaan tisu dengan sapu tangan atau kain serbet untuk membersihkan sesuatu




Contoh foto yang berkaitan tentang go green.





BAB III
KESIMPULAN

3.1       Kesimpulan
Dari Pembahasan yang telah kita lihat dan telah kita baca, Kegiatan Go Green sebenarnya semata untuk menghindari Pemanasan Global atau yang sering kita sebut “Global Warming”. Tapi masalah ini tidak dapat dipandang sebelah mata, karena hal ini termasuk hal yang serius, untuk diri kita sendiri , keluarga, masyarakat sekitar rumah kita, teman-teman kita, serta pemerintah kita. Memang Pemanasan Global ini tidak dapat dihindari, namun, dapat dicegah melalui Kegiatan Go Green.
            Dengan begitu, dapat kita simpulkan cara yang efektif dalam melestarikan lingkungan yang hidup dan hijau yaitu :
a) Memanfaatkan sampah kembali atau daur ulang (Re-cycling).
b) Menggunakan kembali bahan-bahan atau alat-alat yang ada setelah dipakai (Re-Use).
c) Melakukan upaya penanaman kembali pohon-pohon yang sudah ditebang dihutan atau reboisasi (Re-planting).
d) Menghemat penggunaan sumber daya alam (efisiensi).

3.2          Daftar pustaka

Sabtu, 08 November 2014

Puisi

MASA LALU
.
Dulu kita tak begini
Tapi kini kita seperti ini
Dulu kita tak berbeda
Tapi kini kita terbelah
 ....
Dulu kita tertawa tawa
Tapi kini kita selalu menangis
Dulu kita begitu bebas
Tapi kini kita terhempas
 ....
Semua telah berubah
Dulu hari ini dan esok
Dulu masih ada kedamaian untuk kita
Tapi kini semua kian berubah
 ....
Hari ini mulai ku rindukan
Kedamaian itu kembali dalam hati ku
Dan menyimpan nya selalu
Untuk hari esok
....
Karena dia kita begini
Karena dia puisi ini